11 Agust 2019 - 22:57

Hmm aku ngga paham seh apa yang udah terjadi sama aku dan hatiku. Semuanya rasanya berubah semenjak pulang dari Sidoarjo. Entah siapa yang harus mengambil langkah awal untuk memperbaiki keadaan dan entah apa yang kupikirkan. Aku ngerasa butuh lebih banyak ruang untuk cerita, butuh orang2 yang biasanya kepada mereka aku nangis, cerita, dan aku percaya penuh ke mereka. Aku ngerasa banyak beban, pikiranku penuh!

Beberapa hari lalu aku memutuskan untuk tidak lagi nulis. Oke aku yang salah, aku sadar. Aku susah buat berubah, aku selalu aja tenggelam sama keadaan. Kalian tau apa yang selama ini kupikirkan? Pasti tau. Tentang bagaimana aku harus nabung buat beli laptop, nabung buat nebus ijazah, dan yang lain yang kalian ngga tau.

Ah sial! Kenapa sampek di lagu ini sih. Meong meong~~
Beberapa hal yang aku sesalkan semenjak di sana. Knapa aku ngga bisa nulis? Biar aku ngga kaku kyak sekarang. Ya karena aku tidak punya laptop, sudah terjawab. Kenapa lagi aku harus dipertemukan sama mas dito? Yang rela datang dari malang ke sidoarjo buat ktemu aku, dan beberapa sikapnya sudah barang tentu aku baper. Ah shiiiit.. aku benci diriku yang seperti ini.

Kalo saja waktu sebulan itu aku bisa nulis, setidaknya aku ngga bakal kehilangan semangat gini. Orang yang selama ini jadi semangat dan temen nulisku, dia sibuk. Super sibuk. Ngga, dia ngga salah. Dia punya dunianya sendiri, aku bukan siapa2nya sehingga perlu untuk tau segalanya, padahal dia hampir tau segalanya tentang aku.

Aku mengutuk diriku sendiri. Kenapa aku jadi orang yang terlalu humble? Terlalu mudah percaya sama orang yang bahkan kita ngga  kenal. Aku meyakini bahwa aku bisa mengkondisikan diri bila suatu saat nanti dia hilang. Tapi nyatanya enggak. Aku terlanjur percaya akan semua kata2nya, bahwa dia minta aku buat terus nulis sama dia. Sama2 bangun blog ini bareng2, dan aku mengiyakan, aku setuju.

Bahkan mengelola blog ini sudah kutulis di antara 5 list penting yang akan aku jalani setelah lulus nanti. Aku menulis dengan semangat namanya ‘MENGELOLA HANCARAWEB’ . dan sekarang justru ini yang terjadi, hanya tinggal nama saja. aku egois mungkin, biarkan saja. dia yang dulu mengebu2 memintaku untuk tetap ada bersamanya, sekarang malah semudah itu bilang ‘kalo emang udah ngga niat di hancara yaudah gapapa’

‘KALO EMANG NGGA NIAT...’ itu adalah kalimat sempurna untuk menyakiti hatiku. Asli, pertama kali aku baca pesan itu, aku merinding. Merinding yang kemudian ngga sadar aku nangis. Ah bodoh memang. Kenapa aku selemah ini, apa yang aku pikirkan?

Maaf. maafin bro. Aku bener2 sedang banyak pikiran dan beban saat itu dan saat inipun masih. Aku ngechat kamu berharap kamu ada waktu untuk sekedar mendengar keluh kesahku, seperti yang kamu lakukan sebelumnya. Aku berharap kamu, kamu dan kamu bisa nenangin aku. Tapi ya, kamu sibuk dan chatmu yang seperti itu dan moodku yang seperti ini kemudian terjadilah.. BOM! Aku marah.. aku membalas pesanmu sambil nangis. Ah dasar aku. Lemah!

Beberapa hari setelah itu moodku benar2 hancur setiap hari. Bahkan kopi yang setiap malam bersamaku, yang rasanya paling nikmat pun ikut kehilangan rasanya. Kopi ku aneh, dia ngga enak rasanya. Bapak sakit semakin tidak terkondisikan, abang yang semakin hari semakin keterlaluan, ibu yang terus2nya sambat  dan kadang marah ke aku kadang nangis juga, aku bingung.. aku bingung harus gimana.

Banyaakkk banyaakkkk yang terjadi. Aku kudu nangis.. aku capek.. aku pengen didengarkan. Tapi ngga ada yang bisa. Semuanya sibuk. Aku juga sibuk mencari tempat yang mungkin aku bisa tenang. Spam story instagram dan watsap, maaf. aku hanya mencari tempat pelampiasan, aku butuh teman bicara. Kini semuanya hilang.

23:22

Aku baru ingat sesuatu. Ini pernah terjadi setahun lalu. Yang terjadi ketika dihadapkan pada libur panjang. Aku merasa seperti sakit, stress, bahkan gila. Pikiran2 dan beban selalu menghantui, dan tidak ada tempat berbagi. Tahun lalu. Bahkan aku selalu berharap aku bisa sembuh dari sepi ini. aku bingung harus gimana.

Aku bener2 udah kehilangan arah, kehilangan semangat buat nulis. Semuanya..  aku ngerasa benar2 buntu. Aku bahkan donlod sebuah aplikasi di mana aku bisa nonton drama korea. Pdhal aku ngga sesuka itu sama korea sampek rela donlod aplikasi. Aku ngerasa butuh ruang untuk napas. Butuh hiburan butuh teman.

Aku dikecewakan 2 kali oleh ‘menulis’. Pertama serasa di beri harapan palsu oleh seorang penulis asal malang. Yang kedua serasa dirusak kepercayaan ini sama partner nulis blog. Dan yang terjadi adalah telah kuputuskan bahwa aku ingin berhenti menulis dan AKU BENCI MENULIS.
Tapi aku sekarang nulis lagi, nulis ini. gimana sih akuuu astagaaa... aku bingung sama diriku sendiri.

Comments