datang lagi tamu. ibu2 lagi. ibu2 yang anaknya juga belajar padaku tiap sore. anak laki2 nomor 3, duduk di bangku sekolah dasar kelas 4. masih di sekolah yang sama denganku dan gadis manis lalu. sebut saja boi. tidak jauh berbedadengan gadis lalu. boi pun dianggap bodoh olehkawan2nya. dia cadel, dan ya aku lupa memberitahu bahwa gadis manis itu juga cadel.
banyak orang menganggap anak berdua ini kurang dan bodoh. tapi pada kenyataannya bukan begitu. mereka pintar, mereka cerdas, hanya terkadang kita terburu untuk menutup mata pada sisi lain anak2 ini. beri mereka ruang, beri mereka sedikit saja kebebasan untuk berekspresi. maka kalian akan tau betapa hebatnya anak2 ini.
dizaman ini anak2 mulai malas untuk membaca buku, bahkan untuk sekedar mencari jawaban dari pertanyaan ulangan harian yang ada di LKS. bagaimana mereka akan mendapat jawaban kalau membaca saja tidak mau? hal ini perlu diluruskan, guru seharusnya bisa memahami ini. tapi pada kenyataannya adalah anak2 sepulang sekolah dibebani dengan tugas berbelas-belas lembar. hanya dalam waktu 1x24 jam. jika setiap pulang membawa tugas bejibun begitu, kapan mereka bisa membaca buku kesukaan mereka? kapan mereka bisa setidaknya rehat sejenank dr angka2 konyol rumus matematika. dan dari sekian puluh soal yang dibabankan, satupun tidak ada yang mereka pahami. setali tiga uang alias sama saja. bisa bayangkan? setiap anak punya kapasitas berpikir berbeda2. begitu juga dengan 2 anak khusus ini. si gadis manis dan boi. mereka butuh bimbingan khusus.
saat sebagian temannya merasa sudah pintar lalu mereka malas membaca, sehingga kadang merasa bingung untuk mencari jawaban. mereka merasa lebih baik daripada 2 bocah hebat tadi. tapi ketika mendapat tugas rumah, justru bocah2 inilah yang paling lebih dulu mengerjakan tugas. ya, mereka mampu mengerjakan tugas sendiri tanpa peduli benar atau salah. lepas itu diperlihatkan padaku untuk kuberi benar jika ada salah. mereka hanya butuh sedikit lebih banyak waktu untuk membaca. jadi, masih mau menganggap anak2 ini bodoh? terkadang memang yang dianggap buruk justru lebih baik.
---
kembali ke ibu-nya boi. datang kerumahku untuk ke 3 kalinya -_-.
dan tentu saja dengan buah tangan. tidak jauh beda dengan yang lalu. satu kantong plastik berisikan gula, minyak goreng, dan sekotak teh celup, tapi tidak ada bawang putih. sebelumnya bawang putih pun menjadi bagian dari kantong plastik ini.
aku harus apa? aku merasa tidak memberi apapun. aku hanya menemani anaknya belajar, mengajaknya berdiskusi kecil, menghapal perkalian, dan tak lupa terkadang aku memarahinya. dia nakal juga. haha
*tadi terpikirkan untuk membuat cerita series. kalian setuju tidak?
kutunggu jawabannya yash.. :*
Comments