kukira akan selesai hanya sampai 2 kali penulisan saja.
tapi kayaknya engga deh, ini kali ke 3. bisa jadi lebih. kalian, jangan bosan membaca blog tidak penting ini ya.
oke, akan kulanjut.


kali ini akan kubahas tentang bagaimana aku sempat ingin merajut satu demi satu mimpiku bersama keluarga kecil ini. kalian tau tidak, aku pernah bermimpi ingin membangun perpustakaan untuk anak2 di desa ku. cita2 lama sebenernya. tapi aku baru tau cara mewujudkannya hari ini. ketika telah menjadi mahasiswa. bergabung dengan keluarga kecil ini membyka sedikit lebih luas wawasanku. pikirku, mungkin aku bisa meminta bantuan kawan2 LPM untuk mewujudkan hal ini. bahwa kalian juga tau, pers, jurnalistik masih berhubungan erat dengan buku dan akan selalu begitu. mungkin tidak ada salahnya jika aku bersama mereka menggiatkan literasi di desa. setidaknya anak2 punya jalan lebih untuk mengenal dunia selain sosial media.

dan ini sudah kupikirkan matang2. bagaimana aku akan menyampaikan rencana hebat ini, menurutku.

waktu yang tepat telah tiba. kita adakan rapat di perpus. ada aku, laila, erna, mbak ulla, mbak atut dan haris. kita berdiskusi ngalor-ngidul. lalu rehat sejenak. tak perlu menunggu lama. langsung kuceritakan niatku seluruhnya. panjang kali lebar kali tinggi. luas, volume, keliling sudah aku ceritakan. beberapa saat kemudian. tidak ada respon. yang kulihat hanya mereka2 yang asik dengan hp nya masing2. hanya ada erna dan laila yang sesekali mengangguk dan bertanya tanpa memberi saran atau solusi, tak mengapa setidaknya ocehanku tidak sia2. mbak atut dan haris sibuk dengan hp nya. mbak ulla pamit menerima telfon.

aku?? jangan ditanya betapa aku sangat kecewa. jauh dari ekspetasiku selama ini. dari sini aku menyadari bahwa memang aku tidak pernah berbakat untuk sekedar memberi kode. sebenernya bukan kode, aku hanya bercerita. tapi pendengar pasif. mungkin pun kemampuan storytelling ku kurang bagus. aku kecewa. tidak ada yang mendukungku. mereka sibuk dengan dunia masing2. tidak, aku tidak meminta mereka untuk selalu fokus pada duniaku, tidak. tapi aku hanya ingin didengar sekali saja.

aku salah sasaran. keluarga yang kuanggap bisa membantuku ternyata tidak. mungkin ini hanya kebetulan. tidak mengapa, akan ku coba lagi. beberapa hari kemudian aku buatkan sebuah poster donasi buku. sederhana saja. lalu kukirim ke grup, meminta bantuan untuk membagikan posterku lebih luas. syukur2 ada yang benar2 ingin menyumbang. kalian tau apa yg terjadi?
teman2ku yang aku cintai tidak merespon satupun. mungkin kalian lupa, tapi aku ingat. justru teman2 anggota yang merespon, ikut membagikan posterku di halaman status watsap mereka masing2. baiklah aku sadar kini, posterku tidak cukup bagus dan menarik untuk dilihat. sudah jelas, kesimpulan apa lagi yang harus kupahami? aku menyerah. memang tidak ada yang ingin mendukungku, pikirku.

mundur dr keluarga ini mungkin sempat terlintas dibenak. mengingat beberapa hal yang sudah kubicarakan sebelumnya. tapi tidak, aku tidak mau meninggalkan keluarga kecil tercinta ini. sungguh aku mencintai mereka. cinta yang sekarang mulai jarang kuperlihatkan. aku lebih suka mencintai, mendoakan, mengucapkan segala tentang mereka dalam diam.
aku mencintai LPM amat sangat, bahkan saat aku tidak lagi ada ditengah2 mereka. kalian boleh tidak percaya, tapi cintaku adalah benar2 cinta. bagaimana aku bisa lupa kepada keluarga yang membuatku berani menulis seperti sekarang ini. akan sangat jahat bila aku membandingkan kekesalanku pada mereka dengan segala apa yang mereka beri. itulah alasan mengapa selama ini aku diam, menyembunyikan segala rasa kecewa. hanya saja aku perlahan mulai mundur lalu hilang perlahan. siapapun kalian yang membaca tulisanku saat ini, jangan berpikir bahwa keluarga kecil ini tidak baik, jangan. mereka sangat baik. mereka baik, baik, baik, baik dan baik. aku mencintai mereka.

aku tidak pernah lagi memposting poster ucapan hari2 besar atas nama keluargaku. bukan berarti aku melupakannya. tapi aku bukan lagi aku yang dulu. aku malu mengungkapkannya, aku merasa tidak pantas, aku merasa bersalah pada keluarga kecil damai ini. aku mencintai mereka, sungguh. bahwa cintaku pada keluarga ini jauh lebih besar dari sekedar postingan poster, aku selalu mendoakan kalian berlebih. sukses lah SPEKTRUM-ku, SPERKTRUM-kita. aku tidak lagi memposting poster2 dan foto kebersamaan kita sesering dulu. tapi kumohon percayalah, aku mencintai kalian selalu. aku mendoakan kalian selalu. meskipun mungkin cintaku tak sebesar cinta kalian yang setiap hari selalu ada meramaikan.

maafkan aku yang telah hilang, maafkan aku membuat kalian menaruh anggapan buruk padaku, tidak masalah. kalian berhak untuk demikian. aku menerima apapun anggapan kalian padaku. kalian selalu membahagiakan. aku sudah pernah ingin benar2 keluar dr keluarga ini, tapi kalian? tawa yang kalian ciptakan selalu membuatku lupa akan semuanya, membuatku urung mundur. beberapa kali aku posting foto kebersamaan kita dengan caption, "kenapa kalian selalu membahagiakan?" kalian boleh anggap ini hanya sekedar caption biasa, tapi aku tulus mengucapkannya.

bersama anggota baru '18, aku selalu saja menangis saat melihat kalian memposting foto kegiatan kalian. aku menangis, ini bukan soal pencitran, tapi tentang cintaku yang tak pernah mampu terucap. senyum kalian yang merekah, tawa kalian yang bisa kubayangkan meski hanya melihat foto, aku bisa merasakannya. aku menangis. aku ingin memeluk kalian dan mengatakan bahwa aku mencintai kalian teramat sangat. aku mencintai kalian. tapi aku payah. aku tidak bisa mengungkapkannya. aku hanya mampu menuangkan lewat tulisan biasa. tidak mengadung kiasan apapun. aku tidak pandai menulis kiasan2 seperti yang lain.
itulah mengapa aku selalu bilang kepada kalian, "sukseskan LPM" "JAGA LPM" "RAMAIKAN LPM" "KALIAN HEBAT, KALIAN KEREN. BUAT LPM MENJADI KELUARGA YANG BANYAK DIKENAL ORANG. STAY TERUS DI LPM. JANGAN SEPERTIKU".



sungguh sebenarnya masih banyak hal yang ingin ku tulis. ini masih panjang. tapi aku payah. aku selalu tidak bisa menahan untuk menyatakan ini. aku menangis kala mengetik setiap kejujuran ini. setiap bertemu, aku tidak pernah mampu berkata jujur tentang hatiku. aku terbawa perasaan bahagia yang kalian ciptakan. aku dan hatiku sesak, sudah tidak bisa dibendung lagi, berkata pun tak mampu. maka saat ini kuwakilkan lewat tulisan ini. sungguh maafkan aku bila kejujuranku menyinggungmu-kalian. sungguh beribu2 maaf ku ucapkan. mungkin setelah ini akan selesai. setidaknya isi hatiku telah tersampaikan. mungkin aku bisa mundur denga perasaan lega.





terima kasih LPM SPEKTRUM.
aku mencintai kalian. terima kasih mbak ulla, telah mengijinkanku bergabung dengan keluarga kecil nan damai ini. terima kasih sebanyak2nya untuk segala ilmunya. sungguh bila aku didepanmu, aku tidak akan mampu mengatakan ini semua. maaf bila tidak sopan telah mengutarakan kejujuran secara tidak langsung. terima kasih juga telah memberiku kesempatan sekian banyak. mbak ulla, saat mengetik ini aku sedang menangis. percaya atau tidak itu bukan urusanku. tapi aku sungguh dengan tulisan ini.
mbak, aku mencintai LPM SPEKTRUM. sukses selalu untuk keluarga kecil damai ini.
entah masih pantas atau tidak, aku ingin mengucapkan,




SALAM PERSMA!!!

sekian~

Comments