satu pintu tertutup, satu lain terbuka :)

hari ini ada yang berbeda gengs..
seperti biasa, lepas subuh ku arahkan langkah ke dapur pastinya bantu ibu masak. meskipun aku ngga bisa masak wkwk gapapa yah
dan sempat dibuat kaget waktu lihat ada dua piring mie instan. ku tanya dong

"bu kok ada dua mie nya?"
 "iya satunya buat sampyan,"
aku ?? hai ada apa ini? kenapa ibu tiba2 buatkan aku mie juga? apa semalam ibu baca blog ini? tidak, ibu tidak memahami hal2 seperti ini, lalu? mungkin saja ibu merasa terketuk hatinya untuk membuatkanku sarapan sesekali. mungkin dia merasa iba, setiap hari hanya makan mie instan sisa dari saudaraku. itu juga kalau tidak dihabiskan. aku bahagia? jelas. jangan ditanya betapa aku sudah sangat tidaksabar menuliskan ini.


melanjutkan aktivitas seperti biasa. 
08.11 
dapat pesan watsap dari salah satu panitia recruitmen net good people bojonegoro.
alhamdulillah aku lolos.


hari ini tangga 1 oktober. awal bulan yang mengesankan kupikir, aku rencana akan pergi mengajukan lamaran pekerjaan yang sudah 2 minggu ini aku pikir matang2 dan akhirnya siap laksanakan hari ini. oh iya, hari ini kawanku aini sedang berulang tahun juga. kawan kuliah, kawan yang baik. nanti pasti aku akan ceritakan :)
2 minggu sebelum hari ini, banyak yang aku pikirkan dan pertimbangan.

baiklah, anggap aku sedang bekerja. bekerja jadwalnya sampai malam. lalu bagaimana dengan anak2ku? dengan siapa mereka akan belajar nanti? dan padatnya pekerjaan bagaimana aku bisa membagi waktu dengan organisasi ku? jangan lupakan aku adalah seorang ketua. sempat terpikir, bagaimana jika aku mengundurkan diri saja? toh banyak orang yang lebih mampu drpada aku. dan mundurnya aku pasti akan banyak pihak yang merasa senang. betul kan?

dan disisi lain, aku sedang proses mengikuti komunitas. bagaimana dengan komunitasku? aah~ banyak kali kupikir ini. pening kepalaku!
pun aku seorang mahasiswa semester 5, sibuk2nya kuliah. bagaimana? meskipun pihak sana bilang akan mempertimbangkan lebih lanjut, yang penting ajukan lamaran dulu.

oke fix. budalkan!
mandi-ganti-siap2 sudah. tinggal minta izin ibu saja. tapi kawan, aku belum berterus terang untuk rencana ini. aku pikir aku akan diam saja, merahasiakan untuk sementara sampai nanti dapat kejelasan.
setelah kupiki2 lagi, bukankah tidak baik juga berangkat tanpa restu orang tua? maka dengan sedikit gugup aku pamit,

"bu, aku pe nang panjunan,"
"loh nang omah e sopo?"
dia kaget.

"ngajukan lamaran kerja. ke minimarket.". suaraku parau. aku gugup, aku bahkan tidak berani menatapnya.
"minimarket? nggak, ojo. ngko ngga iso kuliah kwe!"
"iso bu, aku wes omong admin e. nanti bisa dipertimbangkan, katanya" aku membela diri
 "gak, gausah budal. nak nang minimarket mending gausah. alok o nang kantor2 opo sekolahan ndah masio gajine sitik."
dan berlanjut dengan perdebatan kecil yang panjang. aku tidak kuasa.
aku masuk kedalam. melepas tas dan jilbab. menangis. kenapa? kenapa aku ngga dikasih ijin? oba apa salahnya mencoba dulu? apa salahnya kerja di minimarket? apa sebuah kesalahan? banyak pertanyaan menari2 dipikranku. berkecamuk. aku marah.

aku hubungi kawan lamaku, dia sedang online watsap. aku ceritakan semuanya. sambil menangis, mungkin ibu mendengarku menangis kemudian memaksaku membuka pintu kamar. aku menguncinya.
 
"kenapa kok nangis? jangan begitu, cari kerja yang jelas. yang ada orang kamu kenal disitu. kmarin2 ditawari jadi jaga di toko bangunan. ngga mau. ikut dagang emas bu tatik, nggak mau. kok sekarang tiba2 mau cari kerja??? siapa yang ngajarin begitu?"
ngajarin apa maksut ibu?? tanyaku dalam hati, masih sesenggukan menangis. kenapa ibu tidak mencoba sekali saja dukung aku untuk usahaku. sedikit saja bu, ibu ngga pernah dukung aku apapun. dari dulu, saat aku berusaha jadi reseller lukisan,

"halah, orang disini ngga ada yang suka lukisan. ngga bakal laku disini. ngga ada yang mau beli."

ibu tau tidak? bahwa disaat seperti itu yang kubutuhkan hanyalah dukungan. aku sedang berusaha. ibu menjatuhkan mentalku. kalo ibu meragukanku terus seperti ini, kapan aku bisa berhasil? dukunganmu sangat aku harapkan bu. ditambah lagi saat akupun sedang berussaha berbisnis agen kuota,

"ngunu iku kerjo opo? golek kerjo ki seng jelas! kerjo ra jelas ngunu dilakoni."

kapan ibu mau mendukungku? ibu mau aku jadi guru? okelah aku jadi guru. aku pernah akan mengajukan ke tempat sekolah dasar dimana aku belajar. dan apa yang ibu bilang ke aku?

"ngulang nang SD loh bayarane sepiro fa? mending ndek SDIT karoane jelas, gajine gede."

oke, ibu ingat? ibu berbicara tentang gaji. sebenarnya masalah gaji atau profesi atau mungkin gengsi?? bu, aku putrimu. yang kau sayang tidak lebih dr saudaraku, kau menyayangi putramu penuh. aku tidak. kenapa aku menolak mengajukan lamaran ke sekolah bergengsi itu? karena aku tidak mau bekerja mengajar ilmu dengan niat gaji yang besar. aku tidak suka. tolong lihat aku sekali saja bu. aku ingin berusaha sendiri, aku tidak mau bekerja ditempat dimana aku membawa nama keluarga, aku ingin mendapat pekerjaan atas namaku sendiri. semua ini untukmu buk,

aku lelah, aku benci kala melihatmu menangis. menangis lantaran tidak punya rupiah untuk sekedar masak. terkadang menangis karena mengeluhkan sifat putramu. aku benci menyadari bahwa terkadang saudaraku itu tidak mau membagi kerja kerasnya padamu. aku benci!
aku ingin bkerja dengan namaku, dengan keringatku, setelah tiba waktunya nanti maka uang hasil kerja kerasku untukmu, ibu. aku sudah berjanji.
aku pernah berjanji, didalam aula itqon bersama ratusan anak lain. aku berjanji bahwa

JIKA SUDAH BEKERJA NANTI MAKA GAJI PERTAMA AKAN SAYA BERIKAN KE ORANG TUA!

itu janjiku, bahkan tidak hanya gaji pertama bu, gaji seterusnya pun jika ibu meminta akan kuberikan. aku bersungguh dengan ucapanku.
selain itu, aku juga ingin bisa menebus ijazah. ijazah yang sudah 2 tahun tertinggal, tertahan hutang. aku tidak ingin memberatkanmu pak, bu. kau sudah banyak mengeluarkan banyak uang. bahkan sampai sekarang pun kau masih membiayai motor putramu.


aku tidak mau memberatkanmu lebih banyak. aku mencintaimu, banyak hal yang ingin kujelaskan padamu. tapi aku tidak pandai mengungkapkan isi hatiku bu. karena aku tau, akan terjadi perdebatan panjang nanti. maka aku memilih diam, membiarkanmu marah, menangis, memaki, menghinaku sesuka hatimu. 

aku menyayangimu, sangat. tolong jangan menangis lagi.  bebrapa waktu lalu aku mengadu, aku tidak suka melihatmu menangis. tapi hari ini, justru aku yang membuatmu menangis, maaf :(

------

lepas dhuhur hari ini akumenyadari satu hal. aku telah melupakan sesuatu yang harusnya aku mensyukurinya dengan bahagia amat sangat. bukannya bersedih dan menangis begini.
bukankah aku sudah lolos interview anggota net good people , yaah knapa aku tidak menyadarinya?

"maka nikmat tuhanmu yang manakah yang engkau dustakan?"

aku baru menyadarinya. sungguh, naif sekali aku ini. satu pintu tertutup, satu lain terbuka :")
mungkinkah Allah mengarahkanku kesini? insha Allah,
terima kasih ya Allah, maafkan aku yang lemah ini.


 ------


berdamai dengan hati
berdamai dengan keadaan
setiap detik sudah diatur, bukan kesengajaan
satu pintu tertutup, satu lain terbuka
percayalah ini pasti seindah2nya rencana
tolong selalu ingatkan aku, jika aku lupa
terima kasih~













Comments