Akhir ini sangat sibuk dengan kegiatan mahasiswa baru. ospek. ditambah lagi, sekarang menjabat sebagai ketua Himpunan Mahasiswa Fakultas. bagaimana bisa? nanti pasti aku ceritakan :)
sibuk, sangat. ngga jarang pulang malam. tanggung jawab mana bisa diabaikan.

mahasiswa baru selesai - masuk perkuliahan - dan tugas, tentu saja, menambah daftar deadline.
lanjut agenda yudisium dan wisuda.
tahun ini fakultasku akhirnya menetaskan lulusan. empat tahun lalu fakultasku berdiri, aku generasi ke tiga. 2014 lalu tepatnya.

masuk 2016. sejak semester awal tergabung dalam Unit Kegiatan Mahasiswa Lembaga Pers Mahasiswa. hanya bermodal hobi membaca, memberanikan diri bergabung di UKM yang baru juga. 2 tahun sudah berlalu bersama mereka. sesekali merasa sebagai pengecut, menghilang dari tanggung jawab. belum bisa se professional itu. ada saat dimana berada pada titik jenuh. lelah menulis, pikiran serasa buntu. menulis berita menjadi hal yang berat. itu sebabnya terkadang lebih memilih untuk  menghilang. masih banyak faktor lain. nanti pun aku akan ceritakan :)

moment wisuda tiba. memaksa untuk berangkat lebih pagi. itu hari sabtu. sebelumnya hari jumat, kalian pasti hafal nama2 hari dalam satu minggu kan wkwk 
jumat malam sampai rumah. capek? jelas. lanjut belajar dengan anak2. bukan anakku. anak tetangga, mereka setiap hari datang kerumah, minta ditemani belajar. disela2 belajar, kukatakan pada ibu,

bu, besok aku berangkat pagi.

iya, 


selesai. anak2 pulang. ibu memanggil.

fa, belanja ke warung ya buat sarapan besok. itu uangnya masih sisa 3 rb. pas buat beli mie instan buat sarapan masmu besok pagi.

diam. bu, aku juga berangkat pagi besok. bahkan sampek sore mungkin. knapa cuma saudaraku yang disiapkan sarapan? . aku lelah, sungguh. berangkat ke warung masih diam. berjalan dan berpikir, mungkin kita memang sama2 berangkat pagi. tapi tetap saja berbeda, saudaraku menghasilkan uang. tapi aku tidak. iya, aku hanya mahasiswi yang sok aktif dikampus. itu aku. yang tidak punya keahlian apa2, yang kini serasa jadi sasaran empuk para aktivis pergerakan di kampus. iya, aku sedang terancam.


pagi datang. menyelesaikan pekerjaan rumah lebih awal, tidak ingin memberatkan ibu akan tanggung jawab ini. segelas teh dan sepiring mie instan tersaji dimeja makan. aku mkan sedikit. hanya tiga sapuan garpu. lepas itu kembali bergelut dengan pekerjaan lain.

dia makan dan minum sampai habis. tidak tersisa. aku lapar? jelas.
menyelesaikan semuanya dan bersiap. aku berangkat satu jam setelah saudaraku pergi. tanpa makan apapun setelah tadi.
diperjalanan, mulai merasa perutku bernyanyi. sumpah, aku lapar.


mengurus segala hal dilokasi wisuda, tertawa, serius, lelah, dan banyak euforia lain yang aku rasakan saat itu. beruntung, siang hari dapat konsumsi. satu bungkus nasi - bertiga. hanya dapat beberapa suapan saja. tidak masalah, setidaknya aku bisa meredam nyanyian tidak merdu yang mengganggu seharian itu.


senja datang dan akhirnya pergi. senja kesekian yang menemani kesibukanku, dia tidak pernah bosan mengikutiku. aku mulai menyukainya. pulang- perjalanan ada yang beda. pagi tadi lapar, sekarang bukan lapar. sakit tepatnya. sungguh, ini sangat sakit. melilit, ingin menjerit dan menangis- tidak bisa. aku sedang di angkutan umum. terpaksa menahan dengan diam.
ini kesekian kali. sebelumnya pernah ditengah rapat bersama dosen. perpustakaan kampus. tak kuasa, akhirnya menangis juga. tangan berusaha membantu dengan hanya memegang perut saja. sungguh itu sakit.


kalian, tau kah apa yang terjadi??

Comments