Jadi gimana caranya bikin ibu bahagia dengan cara kita?

aku nulis ini sambil dengerin podcastnya Mas Andrii 'Lunatic Podcast'. sedikit bisa menghibur sih.. setelah berhari-hari rasanya dirundung pilu. jadi gimana? cara bikin ibu senang dengan cara kita?. setelah sekian lama aku baru benar2 menyadari bahwa ibu hanya ingin disenangkan dengan caranya, dengan caranya yang kadang aku ga ngerti. akutu berpikir bahwa ya, selama kita bisa bikin bahagia ibu dengan cara kita, kenapa enggak? bodohnya ya, aku ga mikir bahwa bikin ibu seneng itu dengan cara apa, aku gatau. :(

setelah beberapa masa aku berusaha bersikap dewasa dengan berpikir bahwa sebenarnya ibu emang sayang sama aku, tapi dengan sayang yang beda. dan tetap saja untuk beberapa moment aku masih merasa bahwa ibu kasih sayangnya lebih besar kepada abang.

05 Desember 2019

sudah masuk bulan kelahiranku bu, 9 hari lagi usiaku tepat 22 tahun.
ibu, maafin aku ya :( aku setiap hari memaki diriku sendiri, membenci diriku sendiri,
"kenapa aku harus seperti ini? kenapa aku jadi putrimu yang payah? yang hanya bisa membuatmu emosi?". Maafkan putrinu yang bodoh ini ya bu. sungguh aku minta maaf karena kebodohanku. kalau kau marah dan membenciku karena aku bodoh dan payah, apalagi aku bu. aku jauh lebih membenci diriku sendiri. bahkan mungkin aku sudah tidak punya keyakinan pada diriku sendiri.

hari ini aku cukup merasa bangga bahwa aku bisa bangun pagi lebih awal. mbak fera menelfonku untuk bangun, ia bilang bahwa aku harus laporan istighosah. kemudian aku bangun, ambil wudhu, sholat lalu istighosah. lepas istighosah, ku kira masih ada waktu stengah jam untuk tidur. aku tau tidak baik tidur lepas subuh, tetapi bagaimana namanya ngantuk. tapi tidak sesuai ekspetasiku, aku tertidur selama satu jam. setelah sadar, aku bergegas melipat mukena dan menyusulmu ke dapur. ternyata sarapan sudah siap, bapak juga. tinggallah kau sedang sibuk mengurus ternak. 

bu, kau melihatku lalu menyuruhku turut membantumu menyiapkan minum untuk para ternak. tanpa pikir panjang aku pun langsung melakukan apa perintahmu. aku mengambil dan menyiapkannya, setelah kupastikan tempat minum itu sudah terpasang dengan baik, ku bawalah ke kandang. tapi baru sampai pintu, tempat minum ternaknya jatuh dan air otomatis keluar semua. becek sudah pasti. aku berterima kasih karena kau tak marah, kau memintaku untuk mengambilnya lagi.

kedua kalinya, kupastikan benar2 terpasang dengan baik. kuantar sampai ke dalam kandang, dan diluar dugaan saat kuingin menggeser tempat minum itu, justru ia terbuka dan airnya tumpah lagi. seketika amarahmu tak bisa dibendung. kau banting semua apa yang ada disana. memarahiku, memakiku karena membuat kandang menjadi becek, memakiku karena telah melakukan kesalahan dua kali berturut-turut., menyalahkanku dan berkata jika aku masih mengantuk mending tidur saja, katamu. kau menyebut semuanya berulang kali dengan kemarahan tak bisa diredam. aku? hanya bisa diam mematung. menyadari kebodohanku, ketololanku, sembari membenarkan perkataanmu bu.

bu, aku putrimu. perempuan selalu menggunakan perasaannya bu, bukankah kau juga begitu?. aku tidak akan mengatakan bahwa kau salah, tidak. aku mengakui aku yang salah, aku yang bodoh. tapi biar bagaimanapun aku adalah perempuan. ketika kau marah padaku atau sekedar mengomeliku, aku tidak akan membentakmu balik seperti yang putramu lakukan, aku tidak akan membalasmu, tidak akan melakukan apapun yang berimbas padamu. justru aku akan diam, pergi ke kamar menguncinya kemudian menangis diam2.. aku akan menangis berjam2 sambil mengutuk diriku sendiri karena kebodohanku.

ibuk, sungguh aku tidak tau mengapa aku menjadi begitu bodoh untukmu. aku ngga tau gimana caranya bisa bikin ibu seneng. aku egois, aku kenakan-kanakkan, aku lemah aku payah. ya itulah putrimu yang dirinya tidak ada yang bisa dibanggakan.

tadipun, kau mengajakku mengangkat sekarung dedeg berdua. karena aku mengangkat dari bawah, maka beban lebih banyak aku terima, dan punggungku sedang tidak baik2 saja untuk membungkuk terlalu lama. beberapa kali aku jatuh, kau marah padaku. memarahiku untuk melakukan lebih baik. sekali lagi lukaku yang tadi belum sembuh kembali terkoyak. lepas itu aku langsung masuk kamar, menangis lagi sejadi2nya. dan menulis ini..

ibu, maafin alfa ya. alfa lemah, alfa payah, maka sekarangpun aku tidak berani menjanjikan apakah aku bisa membahagiakanmu atau tidak. maaf :) dan semoga putranu bisa membuatmu bangga kelak.

Comments