oke, sekarang apa yang akan kutulis? 
pengakuan. pengakuan apa?
pengakuan atas hilangnya aku dari kehidupan kalian.
pengakuan tentang rasa yang tak bisa ku ungkapkan dengan lisan
sekalipun aku sangat ingin menyampaikan setelah bertarung hebat dengan batin.
atas sebuah keluarga kecil yang damai bernama LPM SPEKTRUM
keluarga kecil yang membantuku mengenal segala bentuk keadaan bersamaan dengan siapapun yang ada didalamnya.
keluarga baru yang mampu membangkitkan semangat untuk menulis.
menulis ini. tulisan pertamaku yang kutujukan pada keluarga kecil ini.
sebuah pengakuan!

11/11/2018
hari ini adalah peringatan hari jadi LPM SPEKTRUM ke-2. ngga kerasa sudah 2 tahun. itu artinya aku pun sudah terbilang tua untuk menjadi mahasiswa. semester 5 boi.

aku bergabung dsini 2 tahun lalu, persis ketika keluarga ini berdiri. mbak ulla pendirinya. dia cantik baik dan smart. aku suka. dia semacam mata najwa yang ada di tv.
alasanku bergabung? aku suka baca buku, aku suka menulis, menulis biasa sih. tulisan2 ngga penting, apapun yang penting nulis. kukira aku bisa menghabiskan banyak waktuku dengan membaca. aku mencari tempat berlari, berteduh, dr sekian banyak hal yang aku tidak suka dikampus ini. iya tidak suka, siapa yang mau kuliah dikampus kecil seperti ini? aku tidak pernah terbayang. aku mengenal banyak universitas2 besar dikota lain. mimpiku ada disana. segalanya ada dsana. dan sekeras apapun aku berusaha, tetap ALLAH lebih meridhoi keputusan orang tua. saat itulah aku mulai membenci segala hal. termasuk kampusku. aku tidak suka. ini alasan pertamaku gabung. aku butuh tempat lain untuk menenangkan pikiran.

bergabung menjadi keluarga baru, keluarga pers. aku tidak menceritakan hal ini pada keluargaku, rasa sakitku belum hilang. bekas2 mimpi lalu masih terasa. semester 1 aku masih biasa. aku mahasiswa masa kini yang bahkan tidak punya hp andorid, alat komunikasi masa kini. aku masih menggunakan hp biasa yang hanya bisa digunakan telfon dan sms. lebih2 ada fitur game nya. 

agenda pertama dr keluarga ini adalah semacam pengenalan begitu, mengundang kawan pers dari kampus besar di surabaya. ah iya, aku lupa. alasan keduaku bergabung dsini adalah AHMAD FUADI, penulis novel trilogi negeri 5 menara. bagaimana dia bertahan di pesantren. bagaimana dia belajar menulis dr sosok bang togar. bagaimana dia bisa menghasilkan rupiah hanya dengan menulis. bagaimana betapa kerennya dia menjadi wartawan dengan kalung identitasnya. dan bagaimana pula duka yang dia saksikan pada 11 september di kota manhattan itu.jadi sudah paham kan? oke, kembali ke pertemuan tadi.
pertemuan pertama yang mengesankan. memang benar ya, kesan pertama itu penting meskipun tidak selalu menyenangkan.
mbak ulla cerita, bagaimana dia mendapat hidayah untuk sebuah nama keluarga ini. akhirnya bertemu pada kata SPEKTRUM.

skip skip skip

agenda kedua adalah diklat jurnalistik. narasumbernya ada pak peq dan mas aam. btw, pak peq ini jurnalis dr radar bojonegoro. beliau adalah kawan karib pak lek ku. tapi biar saja. itu tidak penting, toh pak lek ku sudah pulang. satunya ada mas aam, siapa sangka kalau ternyata mas aam pun pernah merasakan suasana njoso yang selama ini aku rindukan. kita sedulur sanjos. kita sealmamater, bedanya hanya dia lebih tua. itu saja. kita beda generasi.
diklat yang menyenangkan, aku suka. dari sinilah aku tau, ternyata menulis itu mudah. segala hal bisa kita tulis. bahkan sekedar menulis status di beranda media sosial saja, itu sudah bisa dikatakan kegiatan jurnalistik. hebat kan?

lepas acara ini, mbak ulla dkk mulai memberiku dan yg lain tugas menulis. aku tidak keberatan, justru aku senang. ini akan menjadi pengalaman pertamaku bahwa tulisanku setidaknya akan dibaca orang lain. tapi masalahnya adalah, aku tidak punya laptop. mau menulis dengan apa? eh bukan menulis, tapi mengetik. hehe aku pontang panting mencari pinjaman laptop. sesegera mungkin. aku tidak mau melewatkan kesempatan emas ini. aku semangat sekali, dulu. aku cari teman2 kelas yg puny laptop. kupinjam laptopnya saat dia sedang tidak presentasi. selebihnya, aku hanya bsa menunggu. sepert itu dulu. dirumah, terpaksa pinjam laptop bu lek. dan laptop yang dibawanya pun bukan miliknya sebenarnya. jadi hitungannya adalah aku meminjam sesuatu yang sebenernya juga pinjaman. dan aku hanya bisa meminjamnya sekali dalam seminggu, itupun hanya semalam. jadi ketika laptop sudah ditangan, maka akan tersaji segelas es kopi yang akan setia menemaniku menghabiskan malam, berkencan dengan tulisan2 yang sudah antri ingin segera kuselesaikan. aku tidak tidur semalam suntuk!

aku sering sekali tertinggal informasi. mengingat aku belum punya hp android macam kawan2 yg lain. tidak masalah, aku akan tetap semangat.
agenda selanjutnyaa adalah kunjungan ke kediaman mas aam di tuban. bersyukur sekali ada mbak atut, mau bonceng aku dr berangkat sampek pulang. sampai disana aku tidak henti2nya ternganga pada jejeran buku yang rapi. buku. iyaa itu duniaku. banyak sekali buku disana. novel2 karangan penukis terkenal. bahkan saat mas aam menyampaikan materi pun, aku lebih sibuk dan fokus membaca novel karya andrea hirata, AYAH. lepas itu, mas aam menugaskan kami untuk pergi keluar mencari berita. belajar. aku dan mbak atut menyusuri jalanan kota tuban. sesekali berhenti, berpikir apakah ada objek yang cocok untuk dijadikan berita atau tidak. akhirnya, mbak atut bertemu petani dan langsung ambil langkah untuk wawancara. aku? mash belum menemukan objek yang pas. waktu tinggal sebentar lagi untuk kembali ke tempat mas aam. mas aam memberi kita batas waktu sampai jam 3 sore. ditengah jalan kujumpai barisan anak2 pramuka sedang... entah sedang apa. aku lupa. ku wawancarai saja seadanya. aku bahkan tidak sempat menulis apa isinya, hanya namanya saja. kami dikejar target.
akhirnya sampai. langsung sibuk menyusun berita. aku menyusunberita sebisaku. ingin bertanya tapi malu, aku tidk banyak mendengarkan apa yang mas aam sampaikan tadi, aku sibuk dengan novel.

sore, waktunya pulang. mas aam minta waktu sebentar untuk review berita. beberapa kawanku memohon untuk dilanjutkan dirumah saja, tapi aku sudah selesai sejak tadi. bukan karena aku sudah bisa. tapi karena aku ingin segera menyelesaikan semuanya agar aku bisa kembali membaca novel. berita ku setorkan, bersamaan dengan yg lain, beberapa. sibuk mengemasi barang, tiba2 mas aam bilang, "punya siapa ini?!" . aih itu punyaku, pasti banyak slahnya. "saya mas,". "kok apik??". aiiiih.. tulisanku bagus? wkwkk aku tidak mengerti. ini berita pertamaku, dan dapat pujian begitu. bahagia?? jelas!









aah~ kukira pengakuan ini akan selesai dalam satu waktu.
ternyata tidak. mungkin butuh satu waktu lagi untuk menyelesaikan pengakuan ini.
sudah pukul 00.01
waktunya tidur.

Comments