hari ini, 4 oktober 2018
hari ini melelahkan. hari kamis adalah hari dimana anak2 sangat semangat untuk datang. bukan untuk belajar, tapi berharap untuk bisa mendapat jajan yang ibu dapatkan sepulang tahlilan. mereka akan dengan senang hati menunggu ibu pulang, bahkan ketika semua pr mereka telah rampung. yang mereka pikirkan adalah makanan. dasar anak kecil wkwk
hari ini pun satu anak dari kecamatan sebelah datang. beberapa hari dia tidak datang, entah kemana aku tak ingin tau, hhehehe semua berjalan seperti biasa. kuliah, tugas, galang dana, tertawa, dan yang lain. hari ini ada dosen baru. apa perlu kuceritakan juga? aku beru mengenalnya beberapa jam yang lalu. apa yang harus kuceritakan tentang dosen baruku? nothing.
sampai rumah lepas senja kembali ke empunya. disambut dengan euforia khas anak2 seperti biasa- hari kamis :v ramai sekali. hari ini aku marah pada mereka, mereka nakalnya keterlaluan. ribut sekali bermain2 dijalan. teriak2, bising sekali. marah besar aku. beberapa detik kemudian, kembali belajar.
---
"maka nikmat tuhanmu yang manakah yang engkau dustakan?"
mungkin itu yang harus kusadari hari ini. kejadian hari ini mungkin saja adalah sebuah jawaban dr keresahanku akhir2 ini. si anak dari kecamatan sebelah pamit, ibunya datang menjemput. aku kembali kepada lembaran soal matematika anak kelas 3 sd. tiba2 ibu si anak tadi masuk. mungkin mencari ibu, pikirku. kukatakan padanya, ibu belum pulang dr tahlilan. sebagai anak yang baik tentu saja aku menbalas tangannya lalu kucium, hormat. tiba2 tangan kirinya meraih tanganku. lagi2 ini terjadi. menyelipkan selembar amplop. aku menolaknya, sunggu aku malu. tidak jauh berbeda dengan ibu muda, hanya saja bahasaku lebih sopan untuk menolaknya. dan itu sia2. aku menerimanya dengan berat.
jika boleh berputar ke berhari2 yang lalu. dilarang melamar kerja, perdebatan kecilku dengan ibuku. tangisku, keluhku, semua terjawab. 3 hari berturut2 rejeki datang menghampiri. bagaimana aku harus menafsiri semua ini? apa ini sebuah jawaban? lalu bagaimana aku harus menarik sebuah kesimpulan?
apa ini juga berkaitan dengan aku memberi koneksi internet kepada kawan kelas? donasi untuk korban bencana? air mineral? uang transport. semuanya. apakah semua ini berkaitan? aku tau setiap detik bukanlah sebuah ketidaksengjaan. Allah sudah mengaturnya. sungguh aku tidak pernah berfikir sejauh dan sedalam ini. aku harus bagaimana?
bersyukur apa yang ada. benar, itu yang harusnya aku lakukan dr dulu. sungguh nikmat yang tiada terkira. jika bagi para korban bencana palu, masih diberi kesempatan menatap birunya langit adalah seperti kesempatan kehidupan kedua. begitupun aku, sungguh aku jauh lebih cukup dr mereka. kenapa semudah ini aku rapuh? Allah, selalu ingatkan aku untuk tetap kembali pada jalanMu.
selalu ingatkan aku ya,
aku manusia lemah.
Comments